Minggu, 15 Februari 2009

PSPS Menuju Liga Super Indonesia

PSPS Pekanbaru mengawali putaran kedua Liga Utama Indonesia dengan hasil meyakinkan. Empat laga yang dilakoni Agusrianto Cs berhasil meraup poin penuh. Dua pada laga tandang menghadapi PSSB Bireun dan PSDS. Serta dua laga kandang menghadapi Semen Padang dan PSP. Perolehan ini semakin mengokohkan posisi PSPS di puncak klasemen dengan mengantongi 39 poin dari 18 kali bertanding. Selisih 11 poin dari peringkat kedua, Persisam dan Semen Padang yang sama-sama mengantongi poin 28.
Hasil ini jelas memudahkan langkah Askar Bertuah, julukan PSPS untuk menapaki kompetisi Liga Super Indonesia musim 2009/2010. Jika anak asuh Abdur Rahman Gurning ini mampu memaksimalkan enam laga kandang tersisa dengan poin penuh, masuk ke kompetisi level tertinggi di tanah air itu bukan lagi mampi.
Memang terlalu dini untuk berbicara soal persiapan menuju Liga Super. Karena kompetisi Liga Utama baru berakhir April mendatang. Namun tidak ada salahnya untuk memulai persiapan dari sekarang. Sehingga tidak terburu-buru ketika memasuki Liga Super.
Banyak hal yang harus dibenahi PSPS jika bermain di Liga Super. Seperti stadion yang harus standar nasional, mempunyai lampu penerangan dan kapasitas penonton yang memadai. Sebab jumlah penonton akan jauh meningkat, seiring dengan penampilan bagus PSPS.
Selain itu dari segi pengelolaan suporter juga harus lebih bagus. Asykar Theking, kelompok suporter PSPS, harus mampu menjadi pendukung yang fanatik, seperti suporter tim-tim besar lainnya di tanah air. Asykar Theking tidak hanya memberi dukungan di kandang, tapi juga ketika laga tandang.
Sisi lain yang lebih penting dan mesti menjadi perhatian dari sekarang adalah soal pendanaan. Bermain di level kompetisi Liga Super, tidak cukup laga dana Rp 5 miliar seperti dana bermain di Liga Utama. Minimal butuh dana Rp 12 miliar untuk membiayai tim di Liga Super.
Banyak hal yang sebenarnya bisa menjadi penyokong dana bagi PSPS. Beberapa perusahaan raksasa di Riau, seperti PT CPI, RAPP, seharusnya memberi kontribusi terhadap tim kebanggaan masyarakat Kota Bertuah. Hal ini pernah dilakukan PSPS, era Gubernur Riau, Saleh Djasit.
Ketika itu pemain-pemain bintang nasional, seperti Kurniawan, Hendro Kartiko, Bima Sakti dan sebagainya diajak bergabung. Bahkan ketika itu, PSPS tercatat sebagai tim sepakbola di Indonesia yang memberi nilai kontrak tertinggi.
Kini PSPS mulai bangkit dan diprediksi bakal melenggang ke Liga Super. Ini sebuah prestasi yang membanggakan bagi Pekanbaru dan mengharumkan nama daerah. Melalui sepakbola, rasa kecintaan terhadap daerah terus bertambah dan yang paling penting mempromosikan Riau, khususnya Pekanbaru di tingkat nasional.
"Beberapa bank daerah, memberi dukungan terhadap tim sepakbola di daerah itu. Kenapa di Pekanbaru tidak bisa dilakukan hal yang demikian. Bank Riau mengatakan untung, seharusnya bisa membantu PSPS," tutur Ketua Asykar Theking, Nasrul.
Seandainya beberapa BUMD daerah, Bank Riau dan RAL, serta perusahaan besar di Riau memberi kontribusi terhadap tim sepakbola, bukan hal yang tidak mungkin lagi prestasi tim-tim dari Riau berkilau di kancah nasional. Sepakbola memang lebih banyak menghabiskan uang, namun sepakbola merupakan hiburan yang digandrungi masyarakat. (ihsanul hadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar