Jumat, 26 Maret 2010

Tujuan Hidup Manusia itu Akhirat

Andai semua orang menyadari tujuan hidup adalah akhirat, mungkin tak akan terjadi perselisihan sanak keluarga memperebutkan harta pusaka. Banyak orang muslim yang mengetahui firman Allah 'Sesungguhnya jin dan manusia diciptakan hanya untuk mengabdi kepada Allah'. Tapi tak banyak yang menyadari dan mau mengakui hal itu.

Kesibukan dunia mengalahkan kesibukan akhirat. Padahal Allah SWT jelas-jelas menyatakan bahwa manusia itu dalam keadaan merugi. Kecuali orang yang beriman dan beramal saleh. Nasihat menasihati di jalan kebaikan dan menasihati dengan sabar.

Agar kita tak termasuk orang merugi, jadikan setiap langkah dan detak nadi hanya untuk beribadah dan mengingat Allah. Beribadah dalam arti luas, semua gerak dan langkah kita di dunia ini hanya karena Allah. Dunia ini hanya sekejap, kampung akhirat lebih abadi. Jadi, perbanyaklah bekal supaya tak mendapat siksa di hari pembalasan.

Pelatda PON 2012 Tanggungjawab Siapa?

Catatan ini dimuat Tribun Pekanbaru Minggu, 07 Maret 2010


Pertengahan Maret ini, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau mulai menggelar porgram Pelatda dan program yang disebut TC Nasional alias menitipkan atlet di sejumlah tempat latihan berstandar nasional. Program Dispora ini membuat KONI Riau meradang. Pasalnya atlet yang direkrut untuk proyek selama 10 bulan itu merupakan atlet berprestasi yang selama ini dibawah pembinaan khusus KONI Riau.

Dispora dituding mengambilalih tugas yang biasa dikerjakan KONI. Sementara sebaliknya, Dispora menilai program tersebut dapat meringankan tugas KONI dalam membina atlet. Dispora juga berdalih, program yang sama juga sudah dilaksanakan pada tahun lalu dan terlaksana tanpa ada kendala.

Persoalan yang muncul saat ini, jika Dispora melaksanakan Pelatda dan program yang disebut TC Nasional selama 10 bulan ke depan. KONI Riau juga akan menggelar Pelatda pada Juni mendatang. Artinya akan terjadi dualisme penyelenggaraan Pelatda dengan sejumlah atlet yang sama.

Siapa yang salah dalam hal ini? KONI Riau melalui Ketua Harian, Yuherman Yusuf tak menyebut program Pelatda Dispora itu salah. Karena menurut pengetahuan mantan anggota DPRD Riau ini, Pelatda tersebut bertujuan membina atlet junior dengan target Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan O2SN.

Meski enggan menyebut program Dispora salah kaprah, Yuherman Yusuf menjelaskan tugas dan fungsi dua lembaga yang berhubungan dengan olahraga itu. KONI merupakan induk organisasi semua cabang olahraga. Pembinaan atlet berprestasi, mengirim atlet berlaga di ajang Kejurwil, Kejurnas dan Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan rugas KONI.

Sementara Dispora sebagai bagian satker pemerintah, bertugas melakukan pembinaan dan pembibitan atlet usia dini, pelajar dengan orientasi Popnas dan O2SN. Selain itu Dispora juga berkewajiban membina dan mengembangkan olahraga masyarakat. Sesuai dengan target pemerintah, mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.
Perseteruan dua lembaga yang berhubungan dengan olahraga ini dapat memengaruhi persiapan Riau menuju PON 2012.

Menyimak beberapa kali pidato yang disampaikan Ketua KONI Riau, HM Rusli Zainal, rasanya target meraih peringkat tiga di PON 2012 sangat berat. Namun sebagai tuan rumah PON, sah-sah saja jika target itu diusung.

Dengan catatan, Riau harus mulai mempersiapkan atlet dari sekarang. Karena komitmen awal usai PON Kaltim lalu harus tetap dijaga. Yaitu Riau tak akan membeli atlet luar untuk PON 2012. Tapi apakah itu mungkin? Mengandalkan atlet seadanya untuk meraih target tiga besar di PON nanti? Jawabannya mungkin saja, namun persoalan pembinaan atlet beprestasi harus didudukkan dari sekarang.

Penanggungjawab pembinaan atlet beprestasi harus dikembalikan ke KONI Riau. Sementara Dispora dapat membantu tugas KONI dengan menyiapkan atlet pelapis yang berasal dari hasil pembibitan dan pembinaan atlet pelajar. Kedua lembaga ini (KONI dan Dispora) plus pengurus cabang olahraga harus merumuskan satu kesepakatan teknis pembinaan atlet kontingen Riau PON 2012. Riau pasti bisa, jika semua berkomitmen membesarkan olahraga dan meraih prestasi di puncak tertinggi iven olahraga nasional, PON 2012. (Ihsanul Hadi)